(FEB NEWS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) kembali menyelenggarakan Open House dan Sosialisasi Program Studi S3 Ilmu Ekonomi Islam Seri ke-2 pada Selasa, 15 April 2025. Acara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkenalkan Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam kepada khalayak luas, sekaligus menyosialisasikan berbagai peluang akademik dan beasiswa bagi calon mahasiswa yang berminat melanjutkan studi doktoral di bidang ekonomi Islam.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Dr. Wisnu Wibowo, S.E., M.Si., selaku Wakil Dekan I FEB UNAIR, yang disampaikan melalui tayangan video. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mendorong lahirnya pemikir-pemikir baru di bidang ekonomi Islam, serta menyambut hangat partisipasi dari peserta lintas institusi dalam kegiatan ini.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Prof. Dr. Raditya Sukmana, S.E., M.A., selaku Ketua Program Studi S3 Ilmu Ekonomi Islam FEB UNAIR, dan Dr. Dahlia Bonang, S.E.I., M.Si., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram sekaligus alumni Program S3 Ilmu Ekonomi Islam FEB UNAIR. Prof. Raditya membuka sesi paparan dengan pemaparan komprehensif mengenai struktur kurikulum, sistem pembimbingan, fasilitas akademik, serta rekam jejak akreditasi internasional FIBAA yang telah diraih program ini. Ia juga menekankan keunggulan atmosfer akademik UNAIR yang kolaboratif dan mendukung publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.
Sesi utama disampaikan oleh Dr. Dahlia Bonang yang membagikan pengalaman personalnya selama menjalani studi doktoral. Ia memaparkan motivasi awal memilih UNAIR sebagai tempat studi lanjutan, antara lain karena reputasi institusinya, fleksibilitas sistem studi, serta bimbingan dosen yang mendukung. Dalam paparannya, Dr. Dahlia menekankan pentingnya memiliki visi dan tujuan yang jelas sejak awal studi, termasuk kesiapan dalam menyusun proposal penelitian yang matang dan relevan dengan isu kontemporer ekonomi Islam.
Lebih lanjut, Dr. Dahlia menguraikan strategi menyelesaikan studi tepat waktu hanya dalam lima semester. Ia menyampaikan tips seperti menjalin komunikasi efektif dengan promotor, menjaga konsistensi menulis, serta aktif mengikuti forum-forum ilmiah baik nasional maupun internasional. Ia juga mengingatkan pentingnya mengenali potensi burnout dan membangun daya tahan mental, seraya terus menjaga semangat akademik dan spiritual sebagai pilar kesuksesan dalam menempuh studi doktoral.
Tidak hanya itu, Dr. Dahlia juga membagikan kiat publikasi di jurnal terindeks Scopus, termasuk teknik mengelola literature review, mengenali jurnal yang kredibel, dan merancang riset dengan struktur yang kuat dan aplikatif. Ia menegaskan bahwa publikasi bukanlah hambatan, melainkan bagian integral dari proses pengembangan diri sebagai akademisi dan peneliti.
Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia, tidak terbatas pada civitas akademika UNAIR. Beberapa peserta tercatat berasal dari Politeknik Negeri Bandung, STAIN Mandailing Natal, IIQ Jakarta, hingga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan ini, FEB UNAIR berharap dapat memberikan gambaran yang lebih utuh tentang proses studi doktoral, sekaligus membangun jaringan komunikasi antara pengelola program studi dengan para calon mahasiswa. Sosialisasi ini menjadi ruang yang inspiratif dan informatif, terutama bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam pengembangan ilmu ekonomi Islam melalui jalur pendidikan tingkat doctoral — sekaligus memperluas akses terhadap pendidikan tinggi yang berkualitas dan inklusif bagi semua kalangan.
