
(FEB NEWS) Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) menggelar Kuliah Tamu bertajuk “Supply Chain di Perum BULOG Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan” pada Selasa, 11 November 2025. Kegiatan ini menghadirkan Bapak Langgeng Wisnu A., SP, M.Sc, QIA, CRGP, Pemimpin Wilayah Jawa Timur Perum BULOG, yang memberikan paparan mendalam mengenai tantangan serta peran vital BULOG dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Dalam sesi pemaparannya, Pak Langgeng mengemukakan berbagai inisiatif dan kebijakan yang dijalankan BULOG untuk memperkuat ketahanan pangan, salah satunya melalui pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang diatur dalam Perpres Nomor 125 Tahun 2022. CPP merupakan stok pangan yang dikelola oleh pemerintah dengan tujuan stabilisasi harga, penyaluran bantuan pangan, serta penyediaan cadangan untuk keadaan darurat. Ia juga menjelaskan bahwa BULOG, sebagai bagian dari BUMN, memiliki peran strategis dalam menjamin kestabilan pangan melalui distribusi yang merata ke seluruh Indonesia, dengan fokus utama pada pengadaan beras.
Lebih lanjut, Pak Langgeng memaparkan tantangan utama sektor pangan yang meliputi ketergantungan pada impor, perubahan iklim yang memengaruhi produksi, serta infrastruktur logistik yang perlu terus ditingkatkan guna mencapai efisiensi distribusi pangan. “Kami berusaha memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya. Melalui kebijakan harga pembelian gabah yang lebih menguntungkan petani, BULOG berupaya memastikan penyerapan gabah dan beras secara optimal, sekaligus mendukung kesejahteraan petani.
Kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi interaktif bagi para peserta mengenai pentingnya kolaborasi antara BULOG, petani, dan berbagai pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Di Jawa Timur—sebagai salah satu wilayah pusat distribusi beras nasional—BULOG berhasil meningkatkan serapan beras dengan realisasi pengadaan beras dalam negeri sebesar 682.083 ton pada tahun 2025, yang merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Selain fokus pada pengadaan dan distribusi pangan, BULOG juga berperan dalam peningkatan kapasitas gudang serta penguatan infrastruktur untuk mendukung perputaran stok yang optimal. Dalam rangka menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan, lembaga ini terus melakukan pemantauan terhadap keseimbangan antara produksi, konsumsi, dan distribusi pangan.
Pak Langgeng menutup seminar dengan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor.
“Pentingnya kerja sama dan koordinasi lintas sektor dalam mengelola ketahanan pangan Indonesia, agar tidak hanya stabil di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat daerah dan global,” pesannya.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari peserta yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, praktisi, dan akademisi. Melalui kuliah tamu ini, diharapkan peserta memperoleh wawasan lebih luas mengenai peran strategis BULOG dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.