BERITA

MAHASISWA FEB UNAIR BERDAYAKAN UMK KEDIRI LEWAT PENDAMPINGAN BRANDING DAN DIGITALISASI

MAHASISWA FEB UNAIR BERDAYAKAN UMK KEDIRI LEWAT PENDAMPINGAN BRANDING DAN DIGITALISASI

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menginisiasi aksi nyata untuk mendampingi pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK). Melalui program Pengmas Peduli UMK Vol.2, mereka bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV dalam mendampingi tiga UMK di Kediri, yakni Ayam Laos Aja, Niky Coklat, dan Tahu Lontong Mba Fita (Pojok Tumbuk). Kegiatan ini berlangsung sejak Juli hingga awal Agustus 2025 dengan fokus pada peningkatan kapasitas usaha secara langsung.

Dalam program ini, tim mahasiswa FEB UNAIR terjun langsung ke lapangan untuk memberikan pendampingan menyeluruh pada aspek-aspek penting seperti branding, pemasaran digital, pencatatan keuangan, dan pengelolaan media sosial. Kegiatan ini tidak hanya memberikan teori, namun juga mengusung misi edukatif yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, pertumbuhan ekonomi, dan kemitraan.

Salah satu mahasiswa pelaksana, Tazkia Fitri Nur Tartila, menjelaskan bahwa banyak pelaku UMK masih menghadapi kendala dalam promosi digital.

“Kebanyakan UMK di sini belum optimal dalam promosi digital. Ada yang belum punya akun ShopeeFood, bahkan belum terdaftar di Google Maps,” ungkapnya.
“Kami bantu dari dasar, mulai dari membuat akun, mendesain banner usaha, sampai mengajari mereka membuat konten Instagram.”

Pendampingan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing UMK. Ayam Laos Aja dibantu dalam penguatan branding, Niky Coklat mendapatkan pelatihan pencatatan keuangan, sementara Tahu Lontong Mba Fita difokuskan pada pengembangan identitas visual dan promosi usaha.

Tahapan pendampingan dilakukan secara personal dan bertahap, dimulai dari penilaian kebutuhan, diskusi intensif, hingga pelatihan dan implementasi strategi. Salah satu program unggulan yang diberikan adalah pelatihan pemasaran digital, yang mencakup pembuatan akun bisnis, identifikasi target pasar, dan penyusunan kalender konten media sosial. Tim mahasiswa juga memperkenalkan penggunaan template pencatatan keuangan sederhana berbasis Google Sheets yang dapat digunakan secara mandiri oleh para pelaku usaha.

Tak hanya fokus pada UMK, tim pengabdian masyarakat ini juga menyasar generasi muda dengan menggelar sosialisasi di SMAN 1 Kota Kediri. Dalam kegiatan tersebut, siswa kelas 12 IPS diperkenalkan dengan program studi di FEB UNAIR serta peran KPPU dalam menjaga iklim usaha yang sehat. Para siswa menunjukkan antusiasme tinggi dan ketertarikan untuk melanjutkan studi di bidang ekonomi dan bisnis.

Dampak dari program ini mulai terlihat. Ketiga UMK kini telah memiliki akun Google Maps yang terverifikasi, banner usaha yang lebih menarik, dan akun Instagram aktif. Niky Coklat sudah mulai menerapkan sistem pencatatan keuangan mingguan, sementara Ayam Laos Aja mengalami peningkatan jumlah pelanggan setelah terdaftar di ShopeeFood.

Lebih dari sekadar bentuk pengabdian, kegiatan ini menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya mengaplikasikan teori, tetapi juga belajar menghadapi dinamika lapangan, melakukan negosiasi, dan mempraktikkan langsung ilmu manajemen serta pemasaran. Pengalaman ini penting untuk membentuk kepemimpinan, empati sosial, dan kepekaan terhadap isu-isu ekonomi kerakyatan.

“Kegiatan ini jadi pengingat bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil. Kami belajar banyak tentang masyarakat, tentang realitas ekonomi, dan tentang bagaimana pengetahuan kami bisa bermanfaat secara nyata,” tutup Tazkia.

Dengan semangat kolaboratif antara mahasiswa, pelaku UMK, sekolah, dan KPPU, program ini diharapkan menjadi contoh pengabdian masyarakat yang dapat direplikasi di berbagai daerah. Inilah bentuk nyata komitmen universitas dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.