BERITA

MAHASISWA FEB UNAIR BERDAYAKAN 12 UMKM JABODETABEK DAN EDUKASI PERSAINGAN SEHAT BERSAMA KPPU

MAHASISWA FEB UNAIR BERDAYAKAN 12 UMKM JABODETABEK DAN EDUKASI PERSAINGAN SEHAT BERSAMA KPPU

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menjalankan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program Pengmas Peduli UMK Vol.2. Bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV, tim mahasiswa FEB UNAIR melakukan kegiatan pemberdayaan terhadap 12 pelaku UMKM di wilayah Jabodetabek. Kegiatan ini berlangsung sepanjang Juli hingga awal Agustus 2025 dan difokuskan pada peningkatan kapasitas usaha mikro dari sisi branding, digitalisasi, pemasaran, serta edukasi mengenai pentingnya persaingan usaha yang sehat.

Program ini dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan nyata pelaku UMKM yang masih mengalami hambatan dalam hal visibilitas digital, branding usaha, serta kurangnya pemahaman mengenai persaingan usaha yang sehat. Berdasarkan hasil observasi awal, banyak UMKM belum memiliki akun Google Maps, akun e-commerce, hingga media promosi visual yang menarik. Tidak sedikit pula pelaku usaha yang belum memahami pentingnya persaingan yang sehat serta kemitraan yang adil antar sesama pelaku usaha.

Melalui kolaborasi ini, mahasiswa tak hanya hadir sebagai fasilitator teknis, tetapi juga sebagai agen edukasi yang menyampaikan materi dari KPPU terkait prinsip-prinsip usaha yang berkeadilan dan anti-monopoli.

Program ini dilaksanakan oleh tim mahasiswa yang terdiri dari Daffa Rizky Athariansyah, Izza Abrar, Alya Putri Nur R., dan Austrarizky Fabrian Putra Ratmonohadi, yang terjun langsung ke lapangan untuk mendampingi UMKM secara intensif dan personal.

“Kami melihat banyak UMKM yang belum memiliki eksistensi digital atau branding yang kuat. Padahal, hal itu penting untuk bersaing secara sehat dan menjangkau lebih banyak konsumen,” ujar Izza Abrar, salah satu pelaksana program.

Pendampingan dilakukan melalui tiga tahap kunjungan pada masing-masing UMKM, dimulai dari wawancara dan pemetaan permasalahan, dilanjutkan dengan diskusi solusi, hingga tahap implementasi program. Setiap UMKM menerima solusi yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sebagian besar UMKM menerima dukungan berupa pembuatan akun Google Maps, perancangan menu fisik dan e-menu berbasis QR code, serta pembuatan video promosi untuk media sosial. Beberapa UMKM juga diberikan logo usaha baru, akun Instagram, dan pendampingan masuk ke e-commerce, seperti GrabFood.

Setiap UMKM mendapatkan solusi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
● Mayoritas UMKM mendapatkan bantuan berupa pembuatan Google Maps, menu fisik dan digital (e-menu), serta video marketing.

● Nasi Goreng Mas Slem, Warung Mama Alya, dan beberapa UMKM lain dibantu melalui pembuatan logo dan media promosi visual.

● Mie Ayam 36, Warkop Baraya Kuningan, dan Martabak Sumber Rezeki difasilitasi untuk masuk ke platform e-commerce dan media sosial.

Selain solusi teknis, seluruh UMKM juga mendapatkan materi dan sosialisasi mengenai peran KPPU, pentingnya persaingan usaha yang sehat, serta prinsip kemitraan yang adil dalam menjalankan usaha. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha mikro terhadap hak dan kewajiban mereka di dalam ekosistem pasar yang kompetitif dan berkeadilan.

Selain pemberdayaan UMKM, tim juga menyasar edukasi generasi muda melalui sosialisasi di SMAN 31 Jakarta. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan peran KPPU serta pentingnya persaingan usaha yang sehat sejak bangku sekolah. Siswa-siswi kelas 12 diperkenalkan pada praktik dunia usaha, konsep kemitraan UMKM, serta peluang melanjutkan studi di bidang ekonomi dan bisnis, khususnya di FEB UNAIR.

“Jurusan di FEB UNAIR luas dan menarik. Saya tertarik pada jurusan Manajemen karena banyak praktik langsungnya,” ujar salah satu siswa kelas 12 SMAN 31 Jakarta.

Dampak dari program ini mulai terlihat nyata. Beberapa UMKM kini sudah muncul di Google Maps, memiliki tampilan branding yang lebih profesional, serta mulai aktif memasarkan produk melalui media sosial dan marketplace.

“Sekarang Nasi Goreng saya lebih gampang dicari pelanggan karena sudah muncul di Google Maps. Logo dan videonya juga bikin usaha saya kelihatan lebih niat,” ujar Mas Slem, pemilik Nasi Goreng Mas Slem, salah satu UMKM binaan.

Melalui semangat kolaboratif antara mahasiswa, pelaku UMKM, sekolah, dan KPPU, program ini diharapkan dapat menjadi contoh pengabdian masyarakat yang berdampak dan berkelanjutan. Inilah bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini, tercermin dukungan nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 1 (pengentasan kemiskinan) melalui peningkatan kapasitas ekonomi UMKM, SDG 4 (pendidikan berkualitas) melalui edukasi bisnis dan persaingan sehat bagi pelaku usaha dan siswa, SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi) dengan mendorong UMKM naik kelas melalui digitalisasi, serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan) melalui sinergi antara perguruan tinggi, KPPU, pelaku usaha, dan sekolah.