Universitas Airlangga

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BERITA

KECERDASAN BUATAN UBAH PRAKTIK AKUNTANSI DAN AUDIT, PROF. GRANTLEY: “AI AKAN MENGUBAH SEGALANYA”

KECERDASAN BUATAN UBAH PRAKTIK AKUNTANSI DAN AUDIT, PROF. GRANTLEY: “AI AKAN MENGUBAH SEGALANYA”

(FEB NEWS)_Aula Fadjar, Lantai 2 FEB UNAIR – Perkembangan teknologi dan pentingnya etika dalam dunia ekonomi dan bisnis menjadi sorotan utama dalam The 9th International Conference and Ph.D. Colloquium for Economics and Business (ICEB 2025) yang digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga pada 3–4 Juni 2025 di Kampus B Surabaya. Mengangkat tema “The Ethics–Economy Nexus: Harnessing Technology for Sustainable Social Impact”, acara ini sukses menghimpun lebih dari 200 peserta dari berbagai negara.

ICEB 2025 menghadirkan para pakar internasional dari berbagai institusi terkemuka dunia. Salah satunya adalah Professor Grantley dari Curtin University, Australia, yang hadir sebagai pembicara pada Panel Seminar Sesi 2: Finance, Accounting, and Auditing Research. Dalam sesi yang digelar pada Selasa (3/6), ia membahas bagaimana teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah dan akan terus membentuk lanskap baru di dunia akuntansi, audit, dan keuangan.

“AI bukan barang baru, kita sudah membahasnya sejak 1956. Tapi baru beberapa tahun terakhir, dampaknya benar-benar terasa, termasuk dalam praktik audit dan pengambilan keputusan keuangan,” ujar Prof. Grantley di Aula Fadjar Notonegoro, FEB UNAIR.

Dengan bantuan machine learning dan neural networks, teknologi AI saat ini telah mampu mendeteksi transaksi mencurigakan, mendukung analisis data keuangan secara real-time, serta memitigasi potensi kecurangan yang sulit dijangkau oleh metode konvensional. Namun, Prof. Grantley juga menekankan bahwa adopsi teknologi ini tidak lepas dari tantangan. Menurutnya, keberhasilan transformasi digital sangat bergantung pada kesiapan organisasi secara menyeluruh. Tata kelola yang baik, budaya kerja yang adaptif, dan integrasi etika dalam setiap lini operasional menjadi kunci untuk menjadikan AI sebagai alat strategis yang bukan hanya efisien, tetapi juga bertanggung jawab.

Tak hanya itu, Prof. Grantley juga mengungkap bahwa penggunaan AI mampu mencegah stock price crash, fenomena turunnya harga saham secara drastis akibat keterlambatan pengungkapan informasi oleh manajemen. AI yang mampu mengenali pola anomali dapat mempercepat proses transparansi, sehingga menurunkan risiko kerugian di pasar modal.

Selama dua hari pelaksanaan, ICEB 2025 menjadi ruang dialog global yang mempertemukan akademisi, peneliti, mahasiswa doktoral, dan praktisi bisnis untuk membahas relasi antara teknologi, etika, dan keberlanjutan. Antusiasme peserta terlihat dari berbagai sesi paralel dan panel diskusi yang berlangsung intens dan interaktif.

“AI tidak akan menggantikan akuntan. Tapi akuntan yang bisa memanfaatkan AI akan menggantikan akuntan yang tidak bisa,” tutup Prof. Grantley, mengakhiri sesinya dengan kutipan yang mengundang tepuk tangan peserta.

Penulis: Yesa Alfitriana – E-Radio FEB UNAIR