BERITA

FEB UNAIR & KPPU PERKUAT BRANDING DAN KEMITRAAN UMKM JAKARTA: BILA’S FACTORY, DAPUR ZAMZAM, THINNER PELANGI

FEB UNAIR & KPPU PERKUAT BRANDING DAN KEMITRAAN UMKM JAKARTA: BILA’S FACTORY, DAPUR ZAMZAM, THINNER PELANGI

Jakarta, Rabu 6 Agustus 2025 – Dalam upaya nyata mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) bertajuk “Edukasi Persaingan Usaha Sehat dan kemitraan UMKM”. Kegiatan ini berlangsung 7 Juli–8 Agustus 2025 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Kegiatan pengmas ini diprakarsai oleh tim mahasiswa FEB UNAIR yang salah satunya adalah Indria prawitarahmi dari Program Studi S1 Manajemen – angkatan 2023, bersama dosen pembimbing, Zahrin Haznina Qalby, S.M., M.Sc., dan dukungan penuh dari KPPU. Program ini berangkat dari keprihatinan terhadap minimnya pemahaman UMKM mengenai aturan persaingan usaha sehat dan pengelolaan identitas merek. Beberapa UMKM dampingan seperti Bila’s Factory, Dapur Zamzam, dan Produsen Thinner Pelangi menghadapi tantangan yang sama, yaitu kurangnya pemahaman mengenai kemitraan dan rentannya terhadap praktik usaha tidak sehat.

Melalui pengmas edukasi persaingan usaha sehat dan identitas merek UMKM ini, Indria menyusun program yang sistematis. Tahapan dimulai dari pre-test untuk memetakan pemahaman awal pelaku UMKM, dilanjutkan sosialisasi interaktif dengan dukungan materi dari KPPU, yang membahas peran KPPU, prinsip kemitraan adil dan persaingan yang sehat, dan strategi membangun identitas merek yang kuat di era digital.

Evaluasi dilakukan melalui post-test yang menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta, terutama dalam membedakan praktik usaha sehat dan tidak sehat serta menyusun strategi awal branding.

Selain edukasi, Indria juga memberikan produk nyata yang dapat langsung digunakan oleh UMKM, seperti logo baru, desain website sederhana, akun media sosial, brosur promosi, dokumen kerja sama (MoU), dan platform e-commerce. Semua produk disesuaikan dengan kebutuhan tiap UMKM.

Menurut Indria Prawitarahmi, keterlibatan mahasiswa FEB UNAIR dalam seluruh proses pengmas, mulai dari riset awal, penyusunan materi, pelaksanaan, hingga evaluasi, memberikan dampak ganda: peningkatan kapasitas pengetahuan UMKM dan dukungan konkret dalam bentuk alat bantu usaha.

Kolaborasi dengan KPPU menjadi wujud nyata penerapan SDG 17, menunjukkan pentingnya kemitraan lintas sektor untuk membangun ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan.