BERITA

FEB UNAIR DAN KPPU GUNCANG SURABAYA! PENGMAS PEDULI UMK VOL. 2 DORONG EKONOMI INKLUSIF DAN PERSAINGAN USAHA SEHAT DARI UMK GUBENG AIRLANGGA HINGGA SISWA SMA TA’MIRIYAH SURABAYA

FEB UNAIR DAN KPPU GUNCANG SURABAYA! PENGMAS PEDULI UMK VOL. 2 DORONG EKONOMI INKLUSIF DAN PERSAINGAN USAHA SEHAT DARI UMK GUBENG AIRLANGGA HINGGA SISWA SMA TA’MIRIYAH SURABAYA

Surabaya, Rabu 13 Agustus 2025 – Dalam semangat mewujudkan ekonomi inklusif dan menjaga persaingan usaha sehat, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV sukses menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) bertajuk “Peduli Usaha Mikro Kecil: Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2” pada Awal Juli hingga awal Agustus. Program ini dilaksanakan di Surabaya dengan sasaran strategis pelaku UMK dan siswa SMA, guna membangun ekosistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan.

Pengmas FEB UNAIR dan KPPU menggandeng Tim Peduli UMK Gubeng Airlangga yang beranggotakan Caroline Evelyn Hamjaya dan Tarisa Namirah dari Prodi Ilmu Ekonomi FEB UNAIR. Tim ini mendampingi enam mitra UMK Surabaya—Teh Hijau Pandan, Ayam Bakar Mbok Nyok, Yum Pucok Alpukat Kocok, Belvis Kitchen, Jeruk Peras Jekuy, dan Warung Resfita. Fokus pendampingan meliputi visual branding, mulai dari desain menu, label produk, hingga pembuatan standing QRIS sebagai sarana transaksi modern.

Bagi para pelaku UMK, pendampingan ini menjadi bekal penting untuk menghadirkan identitas usaha yang lebih profesional. “Saya baru menyadari bahwa tampilan produk sangat memengaruhi minat konsumen. Terima kasih mahasiswa FEB UNAIR dan KPPU yang telah membantu memperbarui menu dan label produk kami,” ungkap Ibu Cici, salah satu pelaku UMK.

Tak hanya UMK, program ini juga menyasar generasi muda melalui sosialisasi bertema “Membangun Masa Depan Ekonomi yang Etis dan Inklusif” di SMA Ta’miriyah Surabaya. Sesi ini memperkenalkan peran KPPU dalam menjaga persaingan usaha sehat sekaligus mengenalkan FEB UNAIR kepada para siswa. Informasi mencakup program studi, jalur masuk, peluang beasiswa, serta kehidupan kampus. Mahasiswa pendamping turut berbagi pengalaman kuliah, memotivasi siswa agar lebih siap melanjutkan pendidikan tinggi. “Belajar ekonomi ternyata dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari. Saya juga jadi tahu KPPU melindungi pelaku usaha dan masyarakat,” ujar Putri, siswi kelas XI.

Program ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya:

  1. SDG 1 (Tanpa Kemiskinan): Meningkatkan kapasitas ekonomi UMK Surabaya.
  2. SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): Memberi literasi ekonomi dan motivasi melanjutkan pendidikan tinggi bagi siswa SMA.
  3. SDG 8 (Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi): Membantu UMK naik kelas melalui branding dan digitalisasi.
  4. SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan): Memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga negara.

Menurut Caroline Evelyn, Ketua Tim Peduli UMK Gubeng Airlangga, program ini adalah bukti nyata kontribusi perguruan tinggi bagi masyarakat. “UMK mendapat dukungan branding yang aplikatif, siswa SMA memperoleh wawasan dan motivasi melanjutkan pendidikan, dan kerja sama dengan KPPU memperkuat edukasi tentang persaingan usaha sehat,” ujarnya.

Dampak program ini meluas: UMK Surabaya kini tampil lebih profesional dan siap bersaing di pasar modern, siswa SMA memiliki bekal literasi ekonomi sekaligus gambaran dunia kampus, sementara hubungan antara perguruan tinggi, KPPU, dan masyarakat semakin solid. Menariknya, seluruh kegiatan Pengmas ini dibiayai secara mandiri oleh mahasiswa, sebagai bentuk komitmen nyata dalam membangun ekonomi inklusif dan menjaga persaingan usaha sehat di Indonesia.