
Surabaya, Senin 28 Juli – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) menyelenggarakan Workshop Kurikulum Program Studi Akuntansi: Integrasi pada Outcome-Based Education (OBE) & Instrumen Akreditasi Unggul LAMEMBA. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 28–29 Juli 2025, bertempat di Aula Fadjar Notonegoro, Lantai 2 Gedung FEB UNAIR, dan diikuti lebih dari 141 peserta yang berasal dari berbagai Program Studi Akuntansi di seluruh Indonesia.
Acara resmi dibuka oleh Prof. Dr. Dian Agustia, SE., MSi., Ak., CMA., CA., Dekan FEB UNAIR sekaligus Ketua IAI KAPd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pimpinan dan narasumber nasional, serta menekankan bahwa integrasi kurikulum dengan sistem Outcome-Based Education (OBE) dan pemenuhan standar akreditasi LAMEMBA merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendongkrak kualitas akademik, tetapi juga menjadi bentuk komitmen institusi dalam menghadirkan pendidikan akuntansi yang relevan, profesional, dan berdaya saing global. Menurutnya, karakteristik profesi akuntansi yang berbasis pada etika, kepatuhan, serta standar internasional seperti International Education Standard (IES), menuntut adanya pembaruan kurikulum yang adaptif dan terintegrasi.
Adapun penyampaian Keynote Speech oleh Dr. Ardan Adiperdana, Ak., MBA., CFrA., CA., FCMA., CGMA, selaku Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia, Yang menyoroti pentingnya sinergi antara dunia akademik, regulator, dan profesi dalam menjawab tantangan kompleks yang dihadapi profesi akuntan saat ini. Ia menegaskan bahwa penerapan OBE dan integrasi dengan instrumen akreditasi LAMEMBA akan menjadikan lulusan akuntansi lebih tangguh dalam hal kompetensi teknis, pemikiran kritis, sensitivitas sosial, serta etika profesi. Dr. Ardan juga menekankan perlunya penguatan ekosistem pendidikan akuntansi di Indonesia, mengingat lebih dari 65 juta entitas, termasuk koperasi, UMKM, BUMN, dan BLU, memerlukan jasa akuntansi yang profesional. Ia turut mendorong perguruan tinggi untuk bergabung dalam inisiatif IAI Affiliated Campus serta mendukung program Aspiring Professional Accountant Festival 2025 sebagai upaya membangun generasi akuntan masa depan yang kompeten dan berdaya saing internasional.
Sesi materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Ina Primiana, SE., MT., Ketua Dewan Eksekutif LAMEMBA, yang memaparkan transformasi penting dalam Instrumen Akreditasi Unggul (IAU). Prof. Ina menekankan bahwa pendekatan IAU kini menggabungkan dimensi retrospektif dan prospektif, memungkinkan program studi untuk memperbaiki diri dalam jangka waktu hingga dua tahun melalui skema LAMEMBA Development Center (LDC). Ia juga menyoroti pentingnya dokumentasi berbasis bukti (evidence-based assessment), integrasi antara DED dan DKPS, serta penekanan pada pemenuhan dimensi seperti misi, tata kelola, tridarma, dan jaminan pembelajaran. Di tengah perubahan tuntutan industri dan perkembangan teknologi, beliau juga mengingatkan pentingnya integrasi teknologi seperti AI, penguatan layanan akademik dan karir mahasiswa, serta pentingnya partisipasi aktif dari dosen praktisi dan stakeholder dalam pembentukan kurikulum berbasis kebutuhan pasar.
Setelah sesi ISHOMA, workshop dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Dian Agustia, Ak., CA, beserta Tim Forum Dosen Prodi S1 Akuntansi IAI KAPd. Pada sesi ini, peserta diajak untuk memahami secara teknis penyusunan kurikulum minimal program studi akuntansi yang mengintegrasikan OBE dan instrumen akreditasi LAMEMBA. Diskusi berlangsung aktif, di mana para dosen dan perwakilan program studi saling berbagi praktik baik serta tantangan implementasi kurikulum berbasis capaian pembelajaran. Materi ini dirancang agar peserta dapat langsung mengimplementasikan pembaruan kurikulum yang sesuai dengan International Education Standards (IES), sekaligus merespons kebutuhan strategis profesi akuntansi di tingkat nasional dan global.
Melalui kolaborasi strategis antara IAI KAPd dan FEB UNAIR dalam penyelenggaraan workshop ini, diharapkan tercipta akselerasi peningkatan kualitas pendidikan akuntansi yang merata di seluruh Indonesia. Penguatan kurikulum berbasis OBE dan penyesuaian terhadap standar LAMEMBA tidak hanya berdampak pada pemenuhan mutu pendidikan tinggi, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pembangunan masyarakat melalui penciptaan akuntan profesional yang siap mendukung transparansi keuangan, tata kelola yang baik, serta akuntabilitas pada sektor publik dan swasta. Hal ini selaras dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 tentang pendidikan berkualitas dan tujuan ke-8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.