BERITA

DORONG TRANSFORMASI SDM DAN KEBERLANJUTAN SUROBOYO BUS, MAHASISWA UNAIR GELAR FGD BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA DAN SDGS CENTER UNAIR

DORONG TRANSFORMASI SDM DAN KEBERLANJUTAN SUROBOYO BUS, MAHASISWA UNAIR GELAR FGD BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA DAN SDGS CENTER UNAIR

(FEB NEWS) Tim peneliti mahasiswa Universitas Airlangga yang tergabung dalam proyek SDGs Suroboyo Bus menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama UPTD Pengelolaan Transportasi Umum (PTU) Dinas Perhubungan Kota Surabaya dan SDGs Center UNAIR. FGD ini merupakan bagian dari luaran penelitian yang didanai melalui program Call for Research 2025 oleh SDGs Center Universitas Airlangga, (14/7/2025).

Proposal penelitian mereka yang berfokus pada transformasi sumber daya manusia (SDM) Suroboyo Bus dinilai memiliki urgensi tinggi serta relevansi strategis terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya dalam sektor transportasi publik di Surabaya.

Tim peneliti terdiri atas lima mahasiswa lintas fakultas: Dhika Riski Wahyuda (Ketua Tim, Departemen Akuntansi FEB), Aurelya Indah Hapsari (Departemen Akuntansi FEB), Faiz Ibnu Tsani (Departemen Akuntansi FEB), Dina Fadiah (Departemen Sosiologi FISIP), dan Nadhifa Fahira Angelita (Departemen Hubungan Internasional FISIP), di bawah bimbingan Nadia Anridho, S.Ak., MBA., Ph.D., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi FEB UNAIR.

Tim ini terpilih sebagai salah satu dari sepuluh penerima hibah riset yang lolos seleksi. Setelah diumumkan lolos pada 10 Maret 2025, mereka mengikuti pembekalan pada 19 Maret 2025 di Airlangga Convention Center (ACC), serta dua sesi monitoring dan evaluasi yang diadakan oleh SDGs Center UNAIR pada 2 Mei dan 8 Juli 2025.

FGD bertajuk “Transformasi SDM Suroboyo Bus: Strategi Penguatan Pelatihan, Aksesibilitas, dan Keselamatan untuk Keberlanjutan Transportasi Publik Kota Surabaya” berlangsung pada 14 Juli 2025 pukul 09.00–11.12 WIB di Ruang Rapat Pimpinan, lantai 1, Gedung ABC, FEB UNAIR. Kegiatan ini mengangkat isu-isu krusial dalam konteks pencapaian SDGs, terutama poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 10 (Berkurangnya Kesenjangan), poin 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Acara dibuka oleh Dhika Riski Wahyuda yang memaparkan proses dan hasil penelitian kualitatif deskriptif terhadap 15 narasumber dari berbagai elemen—pengelola, pengawas, pengemudi, petugas non-pengemudi, hingga penumpang—untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang kinerja SDM Suroboyo Bus. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Nadia Anridho, S.Ak., MBA., Ph.D., selaku dosen pembimbing, dilanjutkan oleh Ketua SDGs Center UNAIR, Ahmad Safril Mubah, S.IP., M.Hub.Int., Ph.D., yang menekankan pentingnya sinergi antara riset akademik dan implementasi kebijakan berbasis keberlanjutan.

Dalam sesi pemaparan, Aurelya Indah Hapsari menjelaskan urgensi penelitian, diikuti oleh Dhika Riski Wahyuda yang menyampaikan empat temuan utama: aspek operasional, infrastruktur, pelayanan, dan keselamatan kerja. Temuan tersebut diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara semi-terstruktur di lapangan. Selanjutnya, Faiz Ibnu Tsani dan Dina Fadiah menyampaikan rekomendasi kebijakan sebagai solusi atas tantangan yang teridentifikasi.

Diskusi berlangsung interaktif dengan partisipasi dari perwakilan UPTD PTU Dinas Perhubungan Kota Surabaya—Nurul Faradina, Tiara Dika Aulia Ningtyas, dan Henry Anantia—yang memberikan tanggapan atas temuan riset dan menyampaikan kondisi operasional terkini. Diskusi turut menggarisbawahi pentingnya pelatihan operasional berkelanjutan, integrasi pelayanan inklusif dalam SOP, kerja sama dengan komunitas disabilitas, revitalisasi halte, serta optimalisasi alat pemadam api melalui kolaborasi lintas instansi.

FGD ditutup dengan penyusunan langkah strategis untuk peningkatan mutu layanan dan sistem kerja berbasis prinsip keberlanjutan. Sebagai bentuk apresiasi dan simbol komitmen kolaboratif, tim peneliti menyerahkan plakat dan cenderamata kepada perwakilan Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Harapannya, hasil FGD ini dapat ditindaklanjuti secara konkret demi terwujudnya transportasi publik di Surabaya yang aman, nyaman, inklusif, dan berkelanjutan.