
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) kembali menegaskan perannya dalam penguatan kajian strategis Ekonomi Islam dengan menghadirkan pakar nasional dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, S.P., M.B.A., Ph.D., selaku Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah, sebagai penguji dalam ujian disertasi Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam yang dijalani oleh Wempie Yuliane (NIM 344221003), Senin (15/12/2025), bertempat di Ruang Sidang Lantai 6 FEB UNAIR.
Dalam disertasinya yang berjudul “Determinants of Behavioural Intention to Use Public Transport in Indonesia: An Extended UTAUT2 and Islamic Values Approach”, Wempie mengangkat isu krusial rendahnya minat masyarakat perkotaan—khususnya umat Muslim—dalam menggunakan transportasi umum. Fenomena ini terjadi di tengah tingginya ketergantungan pada kendaraan pribadi bermotor yang memicu berbagai eksternalitas negatif, seperti kemacetan, polusi udara, emisi karbon, hingga penurunan kualitas kesehatan dan lingkungan perkotaan.
Penelitian ini menjadi unik dan inovatif karena memadukan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan nilai-nilai Islam, khususnya Islamic Environmental Values dan Islamic Altruism Values. Pendekatan tersebut memperluas kajian ekonomi transportasi dengan memasukkan dimensi etika, moral, dan spiritual Islam dalam memahami perilaku komuter di Indonesia.
Berdasarkan penelitian empiris di tiga kota besar—Jakarta, Surabaya, dan Medan—disertasi ini menemukan bahwa niat masyarakat menggunakan transportasi umum secara signifikan dipengaruhi oleh price value (nilai biaya), nilai lingkungan Islam, motivasi kenyamanan, pengaruh sosial, serta ekspektasi kinerja layanan transportasi. Menariknya, kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi terbukti menjadi faktor penghambat yang kuat, sehingga perubahan perilaku memerlukan intervensi kebijakan yang tidak hanya bersifat teknis dan ekonomi, tetapi juga sosial dan berbasis nilai.
Hasil penelitian juga menegaskan bahwa norma sosial dan nilai keislaman memiliki peran strategis dalam mendorong adopsi transportasi berkelanjutan. Nilai-nilai seperti khalifah fil ardh (tanggung jawab manusia dalam menjaga bumi), wasatiyyah (moderasi), serta prinsip la darar wa la dirar (tidak menimbulkan mudarat) dinilai relevan untuk diintegrasikan dalam kebijakan transportasi publik, termasuk melalui kolaborasi dengan institusi keagamaan dan komunitas sosial.
Ujian disertasi ini dipimpin oleh Prof. Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si. selaku Ketua Sidang, dengan Bayu Arie Fianto, SE., MBA., Ph.D. sebagai Promotor, Sulistya Rusgianto, SE., MIF., Ph.D. sebagai Ko-Promotor I, serta Prof. Dr.-Ing. Hendro Wicaksono sebagai Ko-Promotor II. Adapun anggota penguji terdiri atas Prof. Dr. Nisful Laila, SE., M.Com., Prof. Dr. Imron Mawardi, SP., M.Si., dan Sutan Emir Hidayat, S.P., M.B.A., Ph.D., yang memberikan masukan akademik substantif bagi penyempurnaan disertasi.
Melalui riset ini, Wempie Yuliane memberikan kontribusi akademik dan rekomendasi kebijakan yang penting, khususnya bagi pengembangan transportasi berkelanjutan di negara mayoritas Muslim. Disertasi ini menegaskan bahwa transisi menuju transportasi publik yang adil dan rendah karbon tidak cukup mengandalkan pembangunan infrastruktur semata, tetapi juga memerlukan pendekatan nilai, etika, dan perubahan perilaku yang berakar pada prinsip-prinsip Ekonomi Islam.
FEB UNAIR terus mendorong lahirnya riset-riset doktoral yang tidak hanya unggul secara metodologis, tetapi juga relevan dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat, bangsa, dan dunia.