
Kediri, Selasa 29 Juli 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) kembali menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) bertajuk Program Peduli UMK Vol.2. Tim Peduli UMK Kediri Cihuy berkesempatan terjun langsung ke lapangan untuk mendampingi pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kediri. Bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), kami menjalankan program yang memiliki tujuan yaitu membantu UMK bertahan dan berkembang di tengah derasnya arus digitalisasi. Peran kami adalah membekali para pelaku usaha dengan keterampilan digitalisasi pemasaran, literasi keuangan, dan penguatan branding produk, supaya mereka bisa bersaing sehat dan memanfaatkan peluang pasar yang semakin luas.
Program ini sangatlah istimewa karena melibatkan peran aktif mahasiswa FEB UNAIR sebagai fasilitator dan pendamping UMK. Tim Peduli UMK Kediri Cihuy terdiri dari Frisca Kusumawati (Ilmu Ekonomi 23), Salma Rezanita (Manajemen 23), dan Muhammad Rakhmatul Wakhid (Manajemen 24). Kami mendampingi UMK secara langsung dalam pelatihan, diskusi, hingga praktik pengelolaan usaha sehari-hari. KPPU pun turut memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya persaingan usaha yang sehat, agar para pelaku UMK tidak hanya unggul di produk, tetapi juga memahami etika dalam menjalankan bisnis. Dari sini kami belajar bahwa kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan komunitas bisa menghasilkan dampak yang nyata bagi masyarakat.
Ada sembilan UMK yang menjadi mitra dalam program ini, dan peran kami beragam sesuai kebutuhan masing-masing usaha. Emping Melinjo Ibu Suwati tetap mempertahankan cita rasa tradisional, sementara Mie Exped Kediri kami bantu mengaktifkan sistem pembayaran QRIS agar transaksi lebih cepat dan praktis. Cilok Sehati kami bantu berupa survei kepuasan pelanggan untuk memahami preferensi pasar. Nawa Roti dan Penjahit Ibu Erna kami edukasi dalam pembuatan laporan keuangan agar manajemen usaha lebih tertata. Es Campur Ibu Ririn yang kami optimalkan pada operasional, Tung-Tung Kue Nagihi yang menjual kue khas Indonesia, Dapur Mama Dian kami bantu membuat logo dan branding baru yang lebih profesional, sedangkan Tas Anyam Dua Putra mengubah bahan lokal menjadi kerajinan berkualitas.
Peran kami tidak berhenti pada pelatihan, tetapi juga mendampingi langsung di lapangan. Kami melakukan survei dan pemetaan di Kecamatan Plemahan dan Papar untuk merancang pendampingan yang tepat sasaran, memberikan pelatihan manajemen usaha, serta membantu pembuatan media promosi seperti banner, label produk, dan kemasan yang lebih menarik. Pendampingan strategi penjualan dan pengembangan produk pun dilakukan secara intensif, sehingga para UMK tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkannya dalam bisnis mereka.
Menariknya, program ini tidak hanya menyasar pelaku usaha, tetapi juga menyentuh sektor pendidikan. Tim kami mengunjungi SMA Negeri 1 Plemahan dan SMA Negeri 2 Pare untuk memperkenalkan lebih dekat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Dalam kegiatan ini, siswa diperkenalkan pada empat jurusan yang ada di FEB UNAIR yakni Ilmu Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Islam, lengkap dengan peluang karier yang dapat ditempuh setelah lulus. Kami juga membagikan informasi tentang kehidupan perkuliahan, informasi beasiswa, hingga berbagai program dan kegiatan yang dapat menunjang pengembangan diri. Harapannya, sosialisasi ini mampu memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menjadikan FEB UNAIR sebagai pilihan utama ketika memasuki dunia perkuliahan.
Dampak dari program ini mulai terlihat nyata di kalangan peserta UMK Ibu Dian, pemilik Dapur Mama Dian, mengaku usahanya kini memiliki banner promosi yang menarik dan praktis. Ia juga sudah terbiasa mencatat pemasukan dan pengeluaran harian dengan format yang mudah dipahami, sehingga setiap bulan ia bisa mengetahui keuntungan usahanya secara pasti. Beberapa UMK lain berhasil mengaktifkan QRIS, memperbaiki kemasan, serta mulai aktif mempromosikan produk melalui media sosial. Semua ini menjadi bukti bahwa pendampingan yang diberikan tidak berhenti pada teori, tetapi menghasilkan perubahan nyata yang dapat langsung dirasakan pelaku usaha.
“Seru sekali, Kak, berkuliah di FEB UNAIR. Setelah mendengar penjelasan mengenai fasilitas yang ada, saya jadi tertarik untuk melanjutkan studi di FEB UNAIR. Mohon doanya agar saya dapat menyusul Kakak di sana.” Tutur salah satu siswa di sekolah yang kami kunjungi.
Keterlibatan FEB UNAIR dan KPPU juga memberikan output positif yang signifikan. Mahasiswa FEB UNAIR membawa pendekatan kreatif dan teknologi untuk membantu pemasaran digital, manajemen keuangan, hingga penguatan branding, sementara KPPU memastikan para pelaku usaha memahami pentingnya persaingan yang sehat. Kolaborasi ini berhasil mendukung SDG 1 dengan meningkatkan pendapatan dan kemandirian UMK, SDG 4 melalui pengenalan pendidikan tinggi kepada pelajar SMA, SDG 8 dengan mendorong usaha mikro naik kelas lewat inovasi digital, serta SDG 17 melalui sinergi kampus, pemerintah, dan masyarakat. Hasilnya, para pelaku UMK di Kediri kini lebih siap menghadapi tantangan pasar dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital.