
Di tengah dunia yang sering menuntut kita untuk terlihat sempurna, sering kali kita tidak bisa menemukan tempat untuk menjadi diri sendiri. Tema ini merupakan pengingat bahwa di dalam Tuhan, dan dalam komunitas yang berakar pada kasih-Nya, kita dikenal sepenuhnya, dikasihi tanpa syarat, dan diberikan tempat untuk pulang. Kita tidak perlu menyembunyikan sisi lemah kita, bahkan disisi paling rapuh, Tuhan selalu mengasihi dan menyediakan tempat untuk kita. PD FEB bukan hanya tempat singgah, tetapi rumah. Rumah di mana kita tidak harus berpura-pura, rumah di mana luka kita dipahami, dan hati kita dipulihkan.
Setiap hati manusia memiliki tiga kerinduan terdalam: untuk dikenal, dikasihi, dan memiliki tempat untuk pulang. Dalam Kristus, kita menemukan pribadi yang mengenal kita secara utuh, bukan hanya apa yang tampak, tapi juga luka, ketakutan, dan harapan terdalam kita. Ia mengenal tanpa menghakimi, dan tetap memilih untuk mengasihi. Kasih-Nya tidak bergantung pada pencapaian atau kesempurnaan, melainkan bersumber dari Allah yang penuh anugerah. Dan ketika kita dikenali serta dikasihi seperti itu, kita menemukan rumah yang bukan sekadar tempat, tetapi suasana hati yang aman, penuh penerimaan, dan sarat pertumbuhan. Di PD FEB, kita akan mengalami kasih itu secara nyata, yaitu diterima apa adanya, dikuatkan saat lemah, dan berjalan bersama menuju kedewasaan iman. Inilah tempat di mana kita sungguh-sungguh dikenal, dikasihi, dan merasa pulang.