BERITA

MAHASISWA FEB UNAIR & KPPU WUJUDKAN UMKM MELEK DIGITAL: DARI DAPUR RUMAHAN HINGGA TOKO ATK

MAHASISWA FEB UNAIR & KPPU WUJUDKAN UMKM MELEK DIGITAL: DARI DAPUR RUMAHAN HINGGA TOKO ATK

Surabaya, Senin 11 Agustus 2025, Tiga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sidoarjo – Fifi-Kitchen, Arto Moro ATK, dan Pangsit Mie Ayam Cak Parto – mendapatkan angin segar lewat pendampingan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV. Program “Kampus Berdampak: Peduli UMKM” ini menghadirkan pelatihan intensif selama lima minggu, mengajarkan keterampilan digital, manajemen usaha, dan strategi pemasaran yang sejalan dengan Sustainable Development Goal (SDG) 4: Quality Education. Dalam program ini, kelompok mahasiswa @aksiumk.sidoarjo yang beranggotakan 3 orang yang bernama Kevin Putra, Ulvina Wilda, dan Salsabila Qatrunnada memilih wilayah Sidoarjo serta Mojokerto sebagai lokasi pengmas dan mendampingi tiga UMKM lokal. Berdasarkan pemetaan awal, ketiga UMKM tersebut menghadapi kendala serupa: keterbatasan promosi, minimnya pemanfaatan teknologi, serta pencatatan keuangan yang belum rapi. Pemilik Fifi-Kitchen, yang bergerak di bidang kuliner rumahan, mengaku selama ini hanya mengandalkan promosi mulut ke mulut. Arto Moro ATK, sebuah toko alat tulis di Balongbendo, belum memaksimalkan pemasaran online. Sementara Pangsit Mie Ayam Cak Parto kesulitan mengelola media sosial dan belum sepenuhnya memanfaatkan metode pembayaran digital. Program ini bertujuan membekali pemilik usaha dengan keterampilan praktis, mulai dari pemasaran digital, penggunaan aplikasi pendukung usaha, hingga strategi branding yang efektif.

Pendampingan dimulai dengan diskusi terbuka untuk memetakan masalah. Minggu kedua, ketiganya menerima sosialisasi dan registrasi QRIS disertai edukasi pengelolaan keuangan sederhana. Mahasiswa mendampingi proses pendaftaran hingga QRIS aktif, memberikan panduan pemisahan keuangan pribadi dan usaha, serta pencatatan arus kas harian. Minggu ketiga difokuskan pada pelatihan copywriting dan pemasaran digital. Fifi-Kitchen mendapatkan perbaikan desain visual Instagram, Arto Moro ATK mengaktifkan akun Shopee untuk memperluas pasar, dan Pangsit Mie Ayam Cak Parto meluncurkan akun Instagram baru dengan strategi posting terjadwal.
Memasuki minggu keempat, mahasiswa membantu pembuatan Linktree, pembaruan lokasi di Google Maps, serta perancangan katalog produk dan daftar menu yang lebih menarik. Di minggu kelima, ketiga UMKM tersebut mendapatkan banner promosi yang dirancang khusus, menggabungkan unsur desain modern dan informasi produk. Program ini membawa perubahan signifikan. Fifi-Kitchen kini memiliki identitas brand yang kuat dengan logo baru, katalog menu, dan materi promosi profesional. Arto Moro ATK mampu menjangkau pelanggan di luar wilayahnya melalui penjualan online. Sementara Pangsit Mie Ayam Cak Parto mulai menerima pesanan melalui Instagram dan lebih mudah ditemukan di Google Maps

“Dulu saya cuma pasang foto seadanya di media sosial. Sekarang saya paham cara membuat caption yang bikin orang tertarik dan tahu cara mengarahkan mereka untuk beli,” ujar pemilik Fifi-Kitchen. Bagi Arto Moro ATK, pengetahuan baru tentang marketplace menjadi terobosan penting. “Penjualan lewat Shopee ternyata cukup membantu. Ada pembeli dari luar kota yang sebelumnya tidak mungkin tercapai,” ungkap pemiliknya. Pemilik Pangsit Mie Ayam Cak Parto juga merasakan manfaat QRIS dan promosi digital. “Pelanggan sekarang senang karena bisa bayar non-tunai, dan mereka bilang lebih gampang cari lokasi kami di Google Maps,” ujarnya. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator lapangan, membantu dari tahap identifikasi masalah hingga implementasi solusi. Mereka mengajarkan langsung cara mengoperasikan aplikasi desain seperti Canva, mengelola akun media sosial, dan menyusun materi promosi. KPPU Kanwil IV turut memberikan wawasan terkait kemitraan usaha yang sehat dan pentingnya persaingan yang adil.

Oleh: Salsabila Qatrunnada Syafian Iftinan