

Surabaya, Kamis 11 Agustus 2025 – Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR). Jeremia N Mataniari Hutabarat, mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Angkatan 2023, bersama timnya TMTon Capital berhasil meraih Juara 1 pada ajang IBClub Advisory Project 2025—kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Investment Banking Club Indonesia. Ajang ini menguji kemampuan peserta dalam simulasi sell-side advisory, menyerupai pekerjaan nyata bank investasi, di mana tim berperan sebagai penasihat keuangan untuk membantu klien memaksimalkan nilai pemegang saham melalui strategi mergers and acquisitions (M&A), divestasi, dan corporate finance.
Kompetisi ini mengusung format pitchbook competition yang menilai kemampuan analisis valuasi, riset industri, serta penyampaian strategi secara meyakinkan di hadapan panel juri industri. Tahun ini, kasus yang diangkat adalah strategic review TripAdvisor, mencakup analisis valuasi (DCF, comparable companies, dan precedent transactions), riset industri OTA (online travel agency) dan restaurant reservation, hingga rekomendasi strategis seperti divestasi TheFork, program share buyback, dan revisi kebijakan stock-based compensation.
Mekanisme lomba berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap awal, seluruh peserta mengerjakan pitchbook dan financial model sesuai case study yang diberikan, kemudian mengirimkannya dalam format presentasi dan spreadsheet. Dari seluruh peserta, tiga tim terbaik dipilih untuk maju ke babak final yang dilaksanakan secara daring pada 9 Agustus 2025. Pada babak ini, setiap tim mempresentasikan solusi dan mengikuti sesi tanya jawab langsung dengan juri. Persaingan berlangsung sangat ketat, diikuti peserta dari berbagai universitas dan latar belakang finansial di Indonesia, dengan kualitas analisis dan visualisasi setara standar industri.
Dalam penyelesaian kasus, tim FEB UNAIR membagi peran seperti di investment banking sesungguhnya, terdiri atas Project Leader, Lead Consultant untuk valuasi, riset industri, dan strategi M&A, serta Technology Consultant yang memastikan integrasi data dan visualisasi. Kekuatan tim terletak pada tiga aspek utama: analisis valuasi yang mendalam dan presisi, strategi yang selaras dengan kepentingan investor aktivis, serta kemampuan storytelling yang kuat saat presentasi. Hal ini terbukti saat sesi tanya jawab, di mana tim mampu memberikan jawaban solid dengan penguasaan konsep valuasi tingkat lanjut seperti DLOM (Discount for Lack of Marketability), control premium, dan perhitungan WACC.
Meski mendapat apresiasi tinggi, juri juga memberikan masukan terkait analisis skenario share buyback yang dinilai telah ditentukan sejak awal tanpa perbandingan kuantitatif eksplisit. Masukan tersebut menjadi pembelajaran penting untuk analisis yang lebih komprehensif di masa mendatang. Momen paling menegangkan bagi tim adalah saat menyusun financial model di tengah tekanan waktu, di mana kesalahan kecil pada asumsi dapat memengaruhi hasil valuasi secara signifikan.
Keberhasilan meraih Juara 1 di IBClub Advisory Project 2025 menjadi pijakan penting bagi sang mahasiswa untuk melangkah lebih jauh di dunia high finance. Ke depan, ia berencana terus aktif berkontribusi di Investment Banking Club Indonesia, memperkaya pengalaman melalui magang di perusahaan sekuritas atau private equity, serta menargetkan lolos ke program J.P. Morgan Asia Development Internship 2026 sebagai langkah awal karier di bidang investment banking.