
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan kontribusi nyata melalui program Pengabdian Masyarakat Peduli Usaha Mikro Kecil Vol. 2, yaitu dengan melakukan pendampingan digitalisasi dan strategi promosi UMKM, sekaligus edukasi persaingan usaha sehat. Program ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Ngagel dan Pucang, Surabaya Timur, serta empat SMA di Surabaya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan mulai 7 Juli hingga 8 Agustus 2025.
Kegiatan terjun langsung ke lapangan dilakukan oleh Tim mahasiswa FEB UNAIR: Keishar Pasya (S1 Ilmu Ekonomi – 2023) sebagai ketua tim, serta Rifqi Nafi Andika (S1 Ilmu Ekonomi – 2023), Randy Febryan Putra (S1 Ilmu Ekonomi – 2023), dan Fikri Araffi Prasetyo (S1 Ilmu Ekonomi – 2023), bekerja sama dengan KPPU Kanwil IV. Pada tahap awal, tim melakukan survei pendahuluan untuk mendapatkan data, UMKM mana saja yang bersedia untuk mendapatkan pendampingan, dan didapatkan 12 UMKM yang berlokasi di Surabaya Timur, yaitu Warkop Ijoe, Bakso Daging RMI/Warkop, Mie Ayam & Bakso “Tunggal Roso”, Bethania 2, Mie Ayam Pasar Pucang, Warung Bu Tien, Cak Dul, Bu Sum, Es Jumbo Fullgar, Aneka Jus, Permak Jeans & Tailor Pak Pi’i, serta Makan Global, dan empat SMA di Surabaya: SMAN 8 Surabaya, SMAS Atma Widya, SMAS YPPI II, dan SMAS Al Lil Wathon.
Program ini diadakan dilatarbelakangi oleh bahwa sebagian besar UMKM di wilayah ini belum memiliki visibilitas digital, tidak terdaftar di Google Maps, jarang memanfaatkan media sosial, dan belum memahami pentingnya promosi yang konsisten.
Tahap awal, dilaksanakan dengan survei kebutuhan, diskusi langsung dengan pemilik usaha untuk memahami kendala mereka, lalu memberikan pendampingan teknis dan materi promosi yang relevan.
Pendampingan ini menghasilkan perubahan nyata pada setiap UMKM. Warkop Ijoe awalnya tidak tahu cara membuat usaha terlihat di internet, kini sudah terdaftar di Google Maps sehingga pelanggan baru dapat menemukannya dengan mudah. Bakso Daging RMI/Warkop semula belum pernah mencoba promosi video, kini mahir membuat konten TikTok yang menampilkan menu andalannya. Mie Ayam & Bakso “Tunggal Roso” yang dulunya hanya mengandalkan pelanggan sekitar, kini memiliki lokasi di Google Maps untuk menjangkau pembeli baru. Bethania 2 yang sebelumnya tidak aktif di media sosial, kini rutin memposting video promosi di TikTok. Mie Ayam Pasar Pucang yang awalnya tidak tahu potensi media sosial, kini memiliki video singkat yang menarik minat pembeli. Warung Bu Tien yang belum pernah didaftarkan di Google Maps kini sudah muncul di pencarian online. Cak Dul awalnya tidak memiliki daftar menu, kini memiliki buku menu rapi untuk memudahkan pelanggan. Bu Sum yang hanya menampilkan menu secara lisan kini punya poster menu menarik di tokonya. Es Jumbo Fullgar, Aneka Jus, dan Permak Jeans & Tailor Pak Pi’i yang sebelumnya sama sekali tidak ada di Google Maps kini sudah bisa ditemukan secara online, bahkan Permak Jeans & Tailor Pak Pi’i juga memiliki poster jasa jahitan yang profesional. Sementara itu, Makan Global yang belum tahu cara masuk platform layanan pesan antar, kini memiliki materi promosi berupa poster, daftar menu digital, serta akun aktif di Shopee Food dan Gojek Merchant.
Selain membina UMKM, tim juga melaksanakan sosialisasi ke empat SMA. Siswa kelas 12 diperkenalkan pada etika bisnis, peluang berwirausaha, dan informasi mengenai dunia kampus FEB UNAIR. Banyak siswa yang awalnya belum memahami konsep persaingan usaha sehat menjadi tahu pentingnya menjaga integritas dan kualitas produk.
Program kolaborasi ini telah memberikan dampak signifikan: UMKM lebih siap bersaing di era digital, memiliki materi promosi yang profesional, dan aktif memasarkan produk di media sosial. Pemahaman pelaku usaha mengenai persaingan usaha sehat juga meningkat. Sinergi antara FEB UNAIR, KPPU, UMKM, dan sekolah menjadi semakin kuat, turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) seperti Tanpa Kemiskinan (SDG 1), Pendidikan Berkualitas (SDG 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDG 17).