BERITA

GOFOOD, GRABFOOD, HINGGA QRIS! MAHASISWA FEB UNAIR BAWA UMKM SURABAYA MERAIH PELUANG DI ERA DIGITAL

GOFOOD, GRABFOOD, HINGGA QRIS! MAHASISWA FEB UNAIR BAWA UMKM SURABAYA MERAIH PELUANG DI ERA DIGITAL

Mendorong penguatan ekonomi kerakyatan dan adaptasi pelaku usaha di era digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali menghadirkan program “Kampus Berdampak: Mahasiswa Peduli UMK Vol. 2”. Inisiatif ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk terjun langsung mendampingi UMKM di daerah asal mereka, menggabungkan pemberdayaan ekonomi, edukasi digitalisasi, dan pemahaman prinsip persaingan usaha sehat. Salah satu peserta program, Jessica Lioni, mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2023, melaksanakan pendampingan di Kota Surabaya selama periode 4 Juli hingga awal Agustus 2025, dengan fokus pada enam UMKM lokal yang membutuhkan peningkatan kapasitas digital dan akses pasar.

Jessica bersama Ezra memulai kegiatan dengan menjalin komunikasi dan membangun kepercayaan pemilik usaha. Upayanya membuahkan hasil: enam UMKM bersedia bergabung, yaitu Geprek Genyol, Geprek Dharmahusada, Pop Ice Family, Seblak Ning Ais, JoyMart Palma, dan Lumpia CikWan. Di antara mereka, Geprek Dharmahusada mengutarakan keinginan untuk memasarkan produknya di GoFood dan GrabFood, namun masih terkendala pemahaman teknis pendaftaran. Sementara lima UMKM lainnya memerlukan bantuan pembuatan QRIS agar dapat menerima pembayaran non-tunai.

Menjawab tantangan tersebut, Jessica mengambil peran penuh dalam memandu proses pendaftaran mitra GoFood dan GrabFood. Ia mempelajari setiap langkah, mulai dari instalasi aplikasi merchant, pengisian data menu, penentuan harga, pengaturan jam operasional, hingga memastikan akun siap digunakan. Proses ini dilengkapi dengan pelatihan bagi pemilik usaha agar mereka mampu mengelola akun secara mandiri, tanpa bergantung pada pihak luar.

Untuk pembuatan QRIS, Jessica membantu mempersiapkan dokumen sesuai persyaratan bank, seperti KTP, foto lokasi usaha, data omzet, dan tanda tangan pemilik. Setelah QRIS selesai diproses, ia kembali mengunjungi setiap UMKM untuk menyerahkannya dalam bentuk cetak yang sudah dilaminasi, sekaligus memberikan bimbingan mengenai pemantauan transaksi melalui aplikasi mobile banking.

Tidak hanya berfokus pada UMKM, Jessica juga turut menjadi bagian dari agenda sosialisasi persaingan usaha sehat sekaligus promosi FEB UNAIR. Ia dipercaya membawakan materi di kelas 12 I, SMAK Kolese Santo Yusuf Malang, Jl. Simpang Borobudur No.1, Malang. Sesi ini berlangsung selama 45 menit pada jam Bimbingan Konseling, membahas regulasi persaingan usaha, tips berbisnis di era digital, dan keunggulan FEB UNAIR sebagai institusi pendidikan yang mendorong kolaborasi, inovasi, dan kesiapan kerja lulusannya.

Menutup rangkaian program, Jessica menyampaikan kembali materi singkat tentang persaingan usaha yang sehat kepada para pelaku UMKM, disertai sesi tanya jawab. Momen ini diabadikan melalui foto bersama sebagai kenang-kenangan sekaligus dokumentasi resmi kegiatan.

Bagi Jessica, program ini memiliki nilai personal yang kuat. Banyak UMKM yang ia dampingi dikelola oleh generasi yang belum akrab dengan teknologi, dan melihat mereka mulai terbiasa dengan platform digital menjadi pencapaian tersendiri. Kegiatan ini juga selaras dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs):

● SDG 1 – Pengentasan kemiskinan, dengan membuka peluang pendapatan baru melalui platform digital.
● SDG 4 – Pendidikan berkualitas, lewat edukasi persaingan usaha yang sehat.
● SDG 8 – Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dengan mengintegrasikan model usaha online dan offline.
● SDG 17 – Kemitraan untuk mencapai tujuan, melalui sinergi antara UMKM, platform digital, dan lembaga keuangan.

Jessica berharap “Kampus Berdampak: Mahasiswa Peduli UMK” dapat terus berjalan setiap tahun, agar semakin banyak UMKM di Indonesia mampu bertahan, berkembang, dan bersaing secara sehat di tengah tantangan ekonomi digital.