
Surabaya, Rabu 06 Agustus 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV menyelenggarakan kegiatan Peduli UMK Volume 2 pada Juli 2025. Program ini menyasar dua kelompok berbeda. Pertama, pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kecamatan Tambaksari dan Tegalsari yang menjadi target peningkatan daya saing melalui pemanfaatan teknologi digital. Kedua, siswa SMA Negeri 6 Surabaya yang menjadi peserta dalam kegiatan sosialisasi dan promosi pendidikan tinggi, khususnya untuk mengenalkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR).
UMKM Indonesia berkontribusi 61% terhadap PDB nasional dan menyerap 117 juta tenaga kerja (Kemenkop UKM, 2024). Namun, sebagian UMK di Surabaya masih tertinggal dalam pemanfaatan teknologi digital dan strategi pemasaran modern, seperti layanan pesan antar, pembayaran nontunai, dan promosi daring. Keterbatasan literasi digital menjadi tantangan yang melemahkan daya saing mereka.
Untuk menjawab tantangan tersebut, tim pelaksana menghadirkan empat program terstruktur yang menyasar 15 UMK di Kecamatan Tambaksari dan Tegalsari, Surabaya. Pertama, pendampingan digitalisasi penjualan melalui GoFood dan ShopeeFood (11–12 Juli 2025) bagi usaha kuliner, antara lain Es Pisang Ijo Cangga dan Nasi Pecel Bu Kenik. Pelaku UMK dibantu mulai dari pendaftaran mitra, unggah dokumen legalitas, hingga simulasi penggunaan aplikasi. Hasilnya, mereka mencatat potensi peningkatan penjualan sekitar 5 hingga 10 transaksi per hari.
Program kedua adalah edukasi dan pendampingan penggunaan QRIS (12 Juli 2025), melibatkan UMK antara lain Mie Ayam Jakarta Pak Gendut, Bubur Ayam Berkat Khas Surabaya, dan Seblak Pawon Bek Han. Pendampingan ini mencakup penjelasan manfaat transaksi nontunai, registrasi GoPay, dan strategi promosi QRIS. UMK peserta berhasil memperluas segmen konsumen nontunai dan meningkatkan omzet.
Ketiga, pelatihan pemasaran melalui Instagram dan WhatsApp Business pada 20 Juli 2025 dengan sasaran UMK antara lain Pentol Hot, Es Sticky Milky, Martabak Zimbunz, hingga Bolu House FF. Pendampingan ini mencakup pembuatan akun bisnis, penyusunan konten, serta praktik publikasi produk. Sebanyak tiga akun Instagram baru dan satu akun WhatsApp Business berhasil dibuat, dengan target publikasi rutin setiap pekan.
Keempat, program penggunaan kemasan thinwall (kemasan plastik reusable) pada 21 Juli 2025 dengan sasaran UMK Es Pisang Ijo Cangga dan Bubur Ayam Berkat Khas Surabaya sebagai praktik usaha ramah lingkungan. Tim memperkenalkan contoh kemasan, memberikan edukasi manfaatnya, serta mendokumentasikan praktik penggunaannya untuk mendukung ekonomi hijau.
Menurut salah satu pelaku UMK, QRIS terbukti mempercepat transaksi dan meningkatkan minat pelanggan:
“Dulu pelanggan hanya bisa bayar tunai, sering nggak jadi makan di sini. Setelah terpasang QRIS jadi lebih praktis dan makin banyak yang mampir,” ungkap pemilik Mie Ayam Jakarta Pak Gendut.
Selain mendampingi UMK, mahasiswa FEB UNAIR juga melakukan sosialisasi pendidikan tinggi di SMAN 6 Surabaya pada 25 Juli 2025. Sekitar 90 siswa mengikuti paparan program studi, jalur masuk perguruan tinggi, hingga promosi lomba Olimpiade Ekonomi. Acara ini dilengkapi kuis interaktif, pembagian suvenir, dan sesi tanya jawab yang disambut antusias.
Program Peduli UMK Volume 2 mencerminkan komitmen terhadap pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui pemberdayaan pelaku UMK, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui sosialisasi perguruan tinggi kepada siswa SMA, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui peningkatan keterampilan digital bagi UMK, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara FEB UNAIR, KPPU, pelaku UMK, SMAN 6 Surabaya, serta panitia Olimpiade Ekonomi Universitas Airlangga.
Harapannya, kegiatan ini memperkuat ketahanan UMK Surabaya dalam menghadapi era digital sekaligus menumbuhkan motivasi generasi muda untuk menempuh pendidikan tinggi.