BERITA

KOLABORASI KPPU & FEB UNAIR: MAHASISWA FEB UNAIR BANTU UMK DI SIDOARJO TUMBUH LEBIH RAPI DAN TERENCANA

KOLABORASI KPPU & FEB UNAIR: MAHASISWA FEB UNAIR BANTU UMK DI SIDOARJO TUMBUH LEBIH RAPI DAN TERENCANA

Sidoarjo, Rabu 06 Agustus 2025 – Usaha Mikro Kecil (UMK) di wilayah Sidoarjo kini mendapatkan perhatian serius melalui program pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV Surabaya. Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi SDM dan inovasi SDM pada pelaku UMK Sidoarjo agar mampu menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat di era digital. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama lebih dari satu bulan, tepatnya dari tanggal 3 Juli hingga 7 Agustus 2025.

Program pendampingan UMK Sidoarjo ini dilaksanakan oleh tim mahasiswa Prodi Manajemen FEB UNAIR angkatan 2023 yang terdiri dari Aditya Pangestu, Muhammad Daffa Argawa, Anisa Chandra Handayani, dan Alisya Naura Zhivanka Hendrasto. Tim mahasiswa ini terjun langsung ke lapangan untuk mendampingi UMK Sidoarjo dengan memulai proses melalui sesi wawancara dan observasi yang mendalam untuk memahami kebutuhan dan tantangan masing-masing pelaku usaha.

Dalam pendampingan UMK Sidoarjo ini, tim mahasiswa FEB UNAIR memberikan berbagai solusi praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan UMK. Fokus utama program adalah penguatan kompetensi SDM yang mencakup pengelolaan keuangan, strategi pemasaran digital, branding, hingga desain produk. Dengan mengasah kompetensi SDM tersebut, para pelaku UMK Sidoarjo diharapkan dapat mengembangkan inovasi SDM yang sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen saat ini.

Kolaborasi dengan KPPU Kanwil IV Surabaya memberikan nilai tambah yang penting dalam program pendampingan ini. Selain membekali pelaku UMK Sidoarjo dengan kemampuan teknis, KPPU juga memberikan edukasi tentang pentingnya persaingan usaha yang sehat dan etika bisnis. Hal ini bertujuan agar UMK Sidoarjo tidak hanya mampu berkembang secara bisnis, tetapi juga menjalankan usaha sesuai dengan regulasi yang berlaku, sehingga tercipta iklim usaha yang adil dan kompetitif.

Pendampingan yang diberikan mencakup pembuatan template laporan keuangan berbasis Excel bagi UMK seperti Bitha Fish agar mampu melakukan pencatatan keuangan dengan rapi. Untuk UMK seperti KIMII dan Radish Collection, diberikan strategi promosi melalui media sosial guna memperluas pasar. Yoiku dibantu dalam pembuatan katalog produk dan company profile yang profesional. Sementara UMK Tan Sembako, Bokir, dan Bakso Gepeng mendapatkan bantuan pembuatan banner branding, serta Lee Choir dan Favme difokuskan pada penguatan branding dan identitas visual usaha. Sedangkan Trisip, Tibi Tea, dan Jamu Deefay memperoleh pendampingan dalam perbaikan desain produk.

“Sebagian UMK Sidoarjo masih menghadapi kendala dalam pencatatan keuangan dan pemasaran digital. Melalui program ini, kami menyediakan solusi praktis seperti template keuangan dan desain promosi agar pelaku UMK dapat mengelola usahanya dengan lebih profesional. Pendampingan yang kami lakukan bersifat langsung dan berkelanjutan agar kompetensi SDM mereka benar-benar meningkat,” jelas Aditya Pangestu, salah satu anggota tim pelaksana.

Selain pendampingan langsung kepada UMK Sidoarjo, tim mahasiswa FEB UNAIR juga melakukan sosialisasi di SMAN 2 dan SMAN 9 Surabaya. Sosialisasi ini bertujuan memperkenalkan peran FEB UNAIR dan KPPU kepada para siswa serta memberikan wawasan mengenai persaingan usaha sehat, etika bisnis, dan dampaknya terhadap perekonomian nasional.

Menurut Muhammad Daffa Argawa, program pendampingan UMK Sidoarjo ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pelaku usaha, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa. “Kami belajar banyak bagaimana menerapkan ilmu manajemen yang kami dapatkan di kampus ke dalam dunia usaha nyata. Setiap UMK memiliki tantangan unik, sehingga kami harus fleksibel dan kreatif dalam memberikan solusi,” ungkapnya.

Program pendampingan UMK ini memberikan pengalaman praktis yang berharga bagi mahasiswa FEB UNAIR. Mereka mengembangkan kemampuan analisis, komunikasi, dan pemecahan masalah secara langsung dalam konteks dunia usaha nyata. Pengalaman ini mempersiapkan mahasiswa FEB UNAIR menjadi tenaga profesional yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di industri bisnis.

Diharapkan model pendampingan seperti ini dapat terus dikembangkan dan direplikasi di berbagai daerah lain guna memperkuat sektor UMK nasional. Sinergi antara perguruan tinggi, lembaga pemerintah, dan pelaku usaha terbukti mampu mendorong kemajuan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.